Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

KOTA MATI BAGI PARIWISATA



Pondok warung yang sederhana merupakan satu-satunya pilihan pengunjung untuk menikmati suasana rekreasi di Bibir Pantai Muara Sabak Tanjabtim.



Mengunjungi kota-kota kecil di kawasan pantai timur Jambi benar-benar bagaikan memasuki kota gersang atau kota hutan. Keadaan ini sangat terasa bila kita memasuki Muarasabak, Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim).

Kegersangan kota pelabuhan itu sangat terasa bukan hanya karena udaranya yang memang panas. Kota yang persis berada di bibir pantai itu terasa gersang karena sulit menemukan tempat rekreasi. Penataan kota pantai timur Jambi itu pun terkesan semerawut.

Di Kota Muara Sabak Timur (Kota Pelabuhan) misalnya, begitu memasuki kota, pengunjung langsung dihadapkan pada gedung- gedung tinggi yang dibangun tak beraturan di seluruh penjuru kota. Bangunan tersebut bukan hotel, bukan rumah penduduk, tetapi gedung yang dibuat untuk sarang walet. Gedung-gedung sarang walet tersebut bahkan tampak lebih megah dari hotel-hotel yang masih banyak berdinding papan.

Kota ini bahkan bagaikan kota mati bagi pariwisata. Jangankan mendapatkan sambutan hangat warga dan membawa cenderamata, menemukan tempat bersantai dan penginapan pun masih sulit bagi pengunjung kota itu. Hotel belum ada di kota tersebut sehingga pengunjung sering kebingungan mencari penginapan bila harus bermalam di kota itu.

Bila dibandingkan kemajuan wisata di kawasan pegunungan Jambi, yakni Sungaipenuh, Kabupaten Kerinci, pembangunan wisata di kota-kota di kawasan pantai timur Jambi sangat jauh tertinggal. Pengunjung sangat sulit mendapatkan tempat rekreasi untuk menikmati kekayaan wisata pantai itu. Padahal potensi wisata pantai timur Jambi cukup kaya.

Keindahan alam pantainya pun tak kalah dibandingkan keindahan alam pegunungan Kerinci. Kota Kualatungkal misalnya memiliki panorama alam pantai yang cukup memesona. Pemandangan alam di pantai Kualatungkal cukup indah. Pengunjung dapat melihat pulau-pulau kecil dan kapal-kapal nelayan di seberang laut dari pantai kota itu.

Kemudian pantai itu juga memberikan sajian bagi pengunjung untuk menikmati semilir angin di sore hari. Pada malam hari pengunjung dapat menikmati bunyi deburan ombak sembari menikmati secangkir kopi hangat dan jagung bakar di bibir pantai.

Ketertinggalan pembangunan sarana wisata dan penataan manajemen wisata di pantai timur Jambi, seharusnya Pemerintah Dalam hal ini harus trus berupaya untuk menghidupkan sector pariwisata, istilah kata bukan sekedar melirik tapi harus cepat diadakan penataan.

0 komentar:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Terima Kasih telah berkunjung & comentnya